Senin, 20 Januari 2014

Pakaian Adat Surabaya

Busana Cak dan Ning Surabaya
FILOSOFI CAK SURABAYA
 Pemilihan Putra dan Putri Daerah di berbagai kota setiap tahun selalu diadakan. Pemilihan ini mengundang berbagai pro dan kontra. Terlepas dari pro dan kontra tersebut kita mencoba untuk menyampaikan (sekaligus menjawab pertanyaan Cak Kandar yll) terutama mengenai busana Cak dan Ning Surabaya.

Cak merupakan sosok pemuda pria Surabaya yang ceplas ceplos sehingga lebih suka mengatakan sesuatu secara spontan dan penuh pertimbangan. Sosok Cak Surabaya adalah sosok pelindung dan memiliki loyalitas yang tinggi. Hal ini dapat kita lihat melalui kemanapun Ning pergi, Cak selalu mendampingi.

Cak Surabaya memiliki busana kebesaran. Baju Kebesaran adalah pakaian khas Surabaya Tempo Doeloe (dulu) dan hingga kini pakaian tersebut masih digunakan dalam acara besar di kediaman walikota, balai kota dan acara - acara formal yang lain.

Setiap baju kebesaran Cak Surabaya memiliki banyak filosofi. Mulai dari Udeng Batik poteh pancot miring warna hitam tiga tingkat hingga terompah. Adapun Penjelasan dari tiap - tiap bagian baju kebesaran adalah sebagai berikut.
a. Udeng Batik poteh pancot miring warna hitam tiga tingkat
Udeng ini memiliki makna bahwa udeng ini merupakan ciri khas dari Jawa Timur, bermotif batik dan memiliki pancot.
b. Jas tutup badan ( beskap )dengan asesoris
Beskap Cak memiliki warna putih gading yang melambangkan kesucian, memiliki 5 kancing berwarna emas yang memiliki makna arek Surabaya selalu menjunjung tinggi rukun islam.

c. Kuku macan
Pada awalnya gantungan di baju Cak adalah rantai jam dengan bendel hiasan akan tetapi karena terlalu berat maka diganti dengan kuku macan. Kuku macan sendiri memiliki makna kekuatan dan ketangkasan yang tak terbatas sehingga Cak menjadi pelindung yang tangguh dan dapat dihandalkan. Kuku Macan biasanya digantungkan pada kancing kedua dari kelima kancing baju beskap
d. Sapu tangan merah
Sapu tangan merah ditempatkan di saku sebelah kiri atas beskap kebesaran. Sapu tangan ini melambangkan cak merupakan sosok yang penuh dengan loyalitas dan setia

e. Jarik  Parikesit, Rawon atau Gringsing Wiron
Jarik merupakan salah satu lambang dari keluwesan Jawa. Selain itu dalam bertindak arek Surabaya diharuskan untuk bisa bekerja seefektif dan seefisien mungkin tapi tetap tidak meninggalkan aturan dan norma yang ada.

 f. Terompah
Terompah merupakan salah satu unsur baju kebesaran Cak Surabaya. Terompah adalah simbol kecerdasan, foundation, tempat berpijak, berpikir, termasuk kemudian simbol segala yang duniawi.

Sedang Ning Surabaya mengenakan sanggul bentuk gelung rambut biasa, pakaiannya menggunakan kebaya dengan selendang atau kerudung yang diberi renda-renda, dibordir dengan  warna muda. Kebaya dan kerudung, warnanya sama. Kain kebaya tidak boleh tembus pandang, sehingga tidak memperlihatkan pakaian dalam. Lalu memakai peniti renteng.
            Bagian bawahnya, busana Ning menggunakan kain sarung batik pesisir, kemiren harus terlihat dengan tumpal yang diletakkan di bagian depan.
            Telinga dihiasi anting-anting panjang, kaki memakai binggel dan tanga memakai  gelang emas. Mata diberi celak, jari-jari diberi pacar (warna).
            Alas kaki berupa selop bertutup depan, runcing dan tinggi minimal 7 sampai 9 centimeter.

1 komentar:

  1. Halo Ning Fitri, penjelasane lumayan enak diwoco, tapi kurang detail. Nek iso, dilengkapi sing jenenge Udeng iku sing endi, terompah iku opo (sandal tah?). Lha nek pakaian adat Jawa Tengah (Jogja/Solo) onok senjatane (keris) sing dipasang ning mburi, Cak Suroboyo ngga nggowo senjata tah? :)

    BalasHapus